Di era digital saat ini, generasi Z atau Gen Z tumbuh dan berkembang dengan internet serta media sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hampir setiap aktivitas yang mereka lakukan selalu melibatkan teknologi, termasuk dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.
Generasi Z dan Ketergantungan pada Media Sosial
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tidak bisa lepas dari perangkat digitalnya. Dari bangun tidur hingga kembali tidur, mereka selalu terhubung dengan internet dan media sosial. Bahkan, dalam menjalankan aktivitas keagamaan selama Ramadan, penggunaan teknologi menjadi sesuatu yang umum. Misalnya, jika generasi sebelumnya lebih nyaman membaca Al-Qur’an langsung dari mushaf, generasi Z cenderung membaca melalui aplikasi di ponsel mereka. Demikian pula dengan kajian agama, yang kini lebih sering diakses melalui YouTube, TikTok, atau platform digital lainnya dibandingkan menghadiri langsung di masjid.
Perbedaan Generasi Z dengan Generasi Sebelumnya
Menurut Dr. Jaje Suteja, MPdI, perbedaan yang paling mencolok antara generasi Z dan generasi sebelumnya terletak pada penggunaan teknologi. Generasi milenial atau baby boomers tidak memiliki kedekatan dengan teknologi seperti yang dialami generasi Z. Generasi terdahulu lebih sering menghabiskan waktu Ramadan dengan kegiatan di masjid, berzikir, dan membaca Al-Qur’an secara langsung. Sementara itu, generasi Z lebih banyak mengakses kajian keagamaan melalui media sosial, yang tentunya memiliki dampak positif maupun negatif.
Dampak Media Sosial dalam Beribadah
Media sosial sejatinya hanyalah alat yang bisa membawa dampak baik maupun buruk, tergantung pada cara penggunaannya. Jika digunakan dengan bijak, media sosial bisa menjadi sarana positif untuk mendapatkan ilmu agama, mengikuti kajian dari para ulama terpercaya, dan memperdalam spiritualitas. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, media sosial bisa menjadi penghambat dalam menjalankan ibadah yang khusyuk. Tidak jarang, banyak orang yang terdistraksi oleh konten-konten hiburan hingga melupakan esensi ibadah yang sesungguhnya.
Dalam konteks Ramadan, tantangan terbesar bagi generasi Z bukan hanya menjalankan puasa, tetapi juga bagaimana mereka bisa menjaga puasa dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadahnya. Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa ada orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan haus, karena mereka tidak menjaga perilaku dan hati mereka selama berpuasa.
Tips Agar Ramadan Lebih Bermakna bagi Generasi Z
Agar ibadah di bulan Ramadan lebih bermakna, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh generasi Z:
- Niat yang Lurus Niatkan segala bentuk ibadah di bulan Ramadan karena Allah SWT. Baik itu puasa, membaca Al-Qur’an, maupun aktivitas lainnya, semua harus didasarkan pada niat ibadah.
- Menentukan Target Ibadah Buat target harian atau bulanan dalam menjalankan ibadah, seperti jumlah halaman Al-Qur’an yang harus dibaca, jumlah shalat sunnah yang ingin dikerjakan, atau target sedekah harian.
- Mengelola Waktu dengan Bijak Batasi waktu penggunaan media sosial agar tidak mengganggu ibadah. Sebaiknya, alokasikan waktu khusus untuk melihat media sosial, misalnya hanya 2–4 jam sehari, agar tidak menghabiskan sebagian besar waktu hanya untuk scrolling tanpa manfaat.
- Memilih Konten yang Bermanfaat Pastikan konten yang dikonsumsi memiliki nilai edukatif dan spiritual. Hindari konten yang hanya bersifat hiburan tanpa memberikan manfaat bagi perkembangan iman dan takwa.
- Mengutamakan Interaksi di Dunia Nyata Gunakan Ramadan sebagai momentum untuk lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan orang-orang sekitar, misalnya dengan berbuka puasa bersama, menghadiri kajian di masjid, atau melakukan kegiatan sosial.
Kesimpulan
Media sosial dan teknologi memang menjadi bagian dari kehidupan generasi Z, termasuk dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa menggunakannya dengan bijak agar tetap mendapatkan manfaat positif tanpa mengabaikan esensi ibadah itu sendiri. Dengan niat yang lurus, pengelolaan waktu yang baik, serta pemilihan konten yang bermanfaat, generasi Z dapat menjadikan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah dan lebih bermakna.